🪼 Resensi Novel Arus Balik
Resensibuku Arus Balik, Pramoedya Ananta Toer Senin, 24 Agustus 2015 08:00 WIB Oleh Muhammad Roqib Oleh Muhammad Roqib Seorang teman yang baik hati, Andhika Rakhmanda, mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengirimi saya dua buku menarik yang berkisah tentang potensi kelautan kita yang luar biasa.
Padaarus balik lebaran tahun 2013 wilayah DKI Jakarta mengalami penambahan penduduk sebanyak lebih kurang 26.000 jiwa. (Pilihan Ganda) Novel dan Jawaban Soal (Pilihan Ganda) Pengolahan dan Kewirausahaan Makanan Asli Khas Daerah (Orisinil) dan Jawaban Soal (Pilihan Ganda) Resensi dan Jawaban Soal (Pilihan Ganda) Buku Fiksi dan Nonfiksi
DiMaluku, Tim Gabungan mendalami keterangan saksi-saksi. Wednesday, 5 Muharram 1444 / 03 August 2022
Jakarta-. Penyekatan arus mudik yang kembali ke Jakarta diperpanjang hingga 31 Mei 2021. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta Bhabinkamtimbas di seluruh jajaran Polres hingga Polsek aktif
Semuaunsur itu juga ditemui dalam Novel 1998. Novel 1998 adalah novel yang ditulis oleh Ratna Indraswari Ibrahim. Novel ini menceritakan tentang situasi politik pada masa presiden Suharto yang diharapkan lengser menjadi presiden Republik Indonesia. Hal tersebut dilatarbelakangi adanya demo dari kalangan mahaiswa hingga memecahnya peristiwa
Penurunanjumlah penumpang arus balik di Terminal Pulo Gebang tidak signifikan. Penurunan jumlah penumpang arus balik di Terminal Pulo Gebang tidak signifikan. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 6 Muharram 1444 / 04 August 2022
Arus pertama Pram yang saya baca, dan tanpa susah payah mencuri hati saya. Novel epic ini mencatat kejayaan Nusantara berabad-abad silam. Arus Balik, sesuai namanya berkisah tentang betapa arus baik kekuasaan hingga perdagangan terjadi dari Timur ke Barat. Kuat betul nenek moyang kita dulu..
RESENSINOVEL "LIONBOY"kebenaran penampilan pria Afrika tinggi besar dan wanita berambut mera h memutuskan mereka h arus pergi secara Benar-benar kacau,tentu saja,karena sebagian orang ingin memutar balik waktu dan h idup bersama orang tuanya dimasa kanak-kanak yang ba h agia,tapi itu musta h il jadi C h arlie dengan sigap mengali h kan
Bukanrahasia lagi bahwa novel-novel Dan Brown memiliki alur cepat di mana setiap lekuk peristiwa terasa menegangkan dan penuh teka-teki. Ditambah lagi, pembaca selalu disuguhkan dengan serangkaian fakta fakta seputar seni (baik klasik maupun modern), sains, organisasi keagamaan yang jarnag terdengar, maupun tempat tempat yang sangat eksotik.
. Kover Arus Balik, Goodreads Oleh Sabjan Badio, blogger Indonesia Judul Arus Balik Penulis Pramoedya Ananta Toer Penerbit Hasta Mitra, 2002 IDAYU dan Galeng adalah pemuda desa yang berasal dari keturunan rakyat biasa. Di desanya, mereka sering mendengarkan ceramah Rama Cluring seorang guru pembicara yang kerjanya berpetualang dan berbicara di setiap tempat yang disinggahinya. Isi ceramah Rama Cluring yang selalu hidup di pikiran mereka adalah tentang melawan kemerosotan dan tentang persatuan Nusantara. Inilah yang kemudian jadi dasar bagi Galeng dalam menjalankan tugas negara. Materi tentang kemerosotan yang sering disinggung Rama Cluring adalah kemerosotan kaum ningrat dan kemerosotan rakyat. Saat membicarakan kedua hal tersebut, tidak jarang sampai mengkritik adipati, hal yang setengah mustahil dilakukan waktu itu. Karena kritikannya itu, Rama Cluring diracun oleh kepala desa. Sebelum meninggal, Galeng dan Idayu-lah yang mengurusnya. Ketika kembali diadakan berbagai kejuaraan di Tuban, kepala desa berniat mengirimkan Galeng dan Idayu yang sudah mendapatkan juara dua kali berturut-turut. Semula mereka menolak, karena ancaman kepala desa atas perbuatan mereka yang menolong Rama Cluring, akhirnya mereka bersedia ikut. Mereka menjadi juara untuk ketigakalinya, Idayu menjadi juara tari dan Galeng menjadi juara gulat. Sebagai juara tiga kali berturut-turut, Idayu terkena aturan khusus, yaitu harus menjadi selir adipati. Mengetahui hal itu, Idayu dan Galeng sangat sedih. Sebagai juara, Idayu diperbolehkan mengajukan permintaan kepada adipati. Permintaan yang diajukannya adalah agar dirinya dinikahkan dengan Galeng. Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta marah, tangannya memegang keris. Namun, dihentikannya karena kesadaran bahwa seluruh rakyat Tuban mencintai Idayu. Patih Tuban menunjukkan dukungannya atas Idayu dan Galeng, begitu juga hadirin yang lain. Adipati Tuban akhirnya meluluskan permintaan Idayu, tidak hanya itu, Galeng dan Idayu dinikahkan di kadipaten, menjadi pengantin kerajaan. Tidak lama berselang, Galeng diangkat menjadi Syahbandar Muda Tuban. Salah satu tugasnya adalah mengawasi Syahbandar Tuban yang dicurigai punya hubungan dengan Portugis. Tidak hanya itu, kemudian Galeng diangkat menjadi Kepala Angkatan Laut Tuban. Sebagai kepala angkatan laut, tugas pertama yang diembannya adalah bergabung dengan Adipati Unus, melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka 1512-1513 M. Walaupun ikut berangkat, Galeng tidak ikut bertempur karena Adipati Tuban sengaja memperlambat keberangkatannya, agar namanya tidak hancur di mata Jepara dan kerajaan lain dan juga tetap baik di mata Portugis. Galeng hanya menemukan armada Adipati Unus pulang dalam keadaan hancur. Bahkan, Adipati Unus sendiri menderita luka di sekujur tubuhnya. Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar bahwa mantan Syahbandar Tuban yang tidak rela dengan penggantiannya, menggalang kekuatan di Desa Rajeg. Tidak hanya itu, aktivitasnya sudah menunjukkan akan melakukan penyerangan terhadap Tuban. Atas berita ini, Patih Tuban berusaha menggerakkan tentara yang cukup besar. Namun, Adipati Tuban tidak pernah berkenaan, dia hanya mengizinkan untuk memberangkatkan lima ratus orang tentara. Karena tindakan adipati ini, ditambah penghinaan yang sering diterimanya, Patih Tuban menjadi patah semangat. Melihat tidak ada niat pada Patih-Senapati Tuban untuk memberantas pemberontak, Galeng terpaksa membunuhnya dan mengambil alih semua tentara. Kadipaten dikosongkannya, adipati dijauhkan dari kekuasaan agar tidak mengganggu rencananya. Dalam waktu tidak terlalu lama, tentara Rajeg berasil dihancurkan. Setelah mendapatkan kemenangan yang gemilang, Galeng kembali menyerahkan kekuasaan pada adipati. Namun, Adipati Tuban tidak menerima tindakan Galeng yang dianggapnya lancang. Hanya karena dukungan dari para pemimpin pasukan lain—ditambah pengetahuan adipati bahwa semua rakyatnya mencintai Galeng dan Idayu—dia bisa terbebas dari hukuman mati. Akhirnya tindakan terkeras yang dapat dilakukan adipati hanyalah mengusir Galeng dari Tuban. Sementara itu, Sultan Demak meninggal dan digantikan putra mahkotanya yang bernama Unus 1518 M. Keadaan Unus yang cidera membuat dia hanya bertahtah selama tiga tahun. Walaupun begitu, dirinya sudah berusaha membangun angkatan laut yang besar, semua pendanaan dikerahkan ke Bandar Jepara, tempat pembuatan kapal-kapal perang yang besar. Sepeninggal Adipati Unus 1521 M, Trenggono naik tahta dengan cara membunuh Pangeran Seda Lepen yang berpotensi untuk menggantikan Unus. Atas desakan ibunya, Trenggono yang lebih mengutamakan pasukan kuda itu akhirnya bersedia menyerang Malaka. Fatahillah diangkat sebagai pimpinan pasukan lautnya. Sementara itu, pasukan kuda tetap berada di tangannya. Untuk melakukan penyerangan tersebut, Ratu Aisah sudah menjalin kerja sama dengan beberapa kerajaan. Seperti pada penyerangan pertama 1512-1513, Tuban ikut serta. Oleh karena itu, Galeng dipanggil kembali ke Tuban untuk bergabung dengan Demak menyerang Malaka. Adipati mengutus Patih Tuban yang baru Kala Cuwil Sang Wirabumi untuk menjemputnya. Pada penyerbuan kali ini Demak yang dipimpin Fatahillah berkhianat dengan melakukan penyerangan terhadap Jawa dari arah Barat. Sementara itu, pasukan kuda yang dipimpin oleh Trenggono melakukan penyerangan terhadap Jawa bagian timur. Seperti kerjaan-kerjaan lain, Tuban pun tidak lepas dari serangan Demak, hanya dengan usaha keras dan sikap pantang menyerah sajalah mereka berhasil mengusir kembali pasukan Demak. Galeng merasa usahanya tidak akan berhasil berkenaan sedikitnya jumlah pasukan dan persenjataan. Oleh karena itu, dia tidak marah kepada anak buahnya yang berubah menjadi petani bersenjata dan menikah dengan penduduk setempat. Setelah mengetahui bahwa Portugis melakukan penyerangan dan menguasai Tuban, Galeng beserta beberapa orang prajurit pulang ke Tuban. Dalam pimpinannya pasukan Tuban berhasil mengusir Portugis. Galeng adalah rakyat biasa dengan pengabdiannya yang luar biasa. Setelah mengabdi untuk adipati, bangsa, dan negaranya, dia kembali menjadi petani di pedalaman Tuban. * Thanks for reading Sinopsis novel Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer Tags SASTRA
Pernah baca novel karya Pramoedya Ananta Toer yang satu ini? Arus Balik masih mengisahkan sejarah Indonesia yang masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Penasaran dengan karya keren ini? Kamu perlu membaca resensi novel Arus Balik di artikel ini terlebih dahulu. Karena di artikel ini akan di bahas mengenai identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan dan kekurangan juga pesan moral yang terkaadung dalam novel tersebut. Simak yuk! Identitas Novel Arus Balik Judul NovelArus BalikPenulisPramudya Ananta ToerJumlah halaman760 HalamanUkuran buku13×21 cmPenerbitHasta MitraKategoriFiksi SejarahTahun Terbit1995Harga novelRp. Novel karya Pramoedya Ananta Toer ini memiliki 760 halaman dan pertama kali di terbitkan pada tahun 1995 dan diterbitkan oleh PT Hasta Mitra. Novel yang mengisahkan Bumi Nusantara pada awal abad XVI. Dengan tokoh utama Wiranggaleng yang merupakan pemuda biasa yang ikut berjuang dalam invasi ke Malaka yang di pimpin oleh Pati Unus. Sinopsis Novel Arus Balik Novel Arus Balik ini mengisahkan pemuda desa yang berasal dari keturunan rakyat biasa. Yaitu Idayu dan Galeng Wiranggaleng. Dan di desanya ia sering mendengarkan Rama Cruling yang selalu ceramah tentang kemerosotan dan persatuan nusantara. Materi yang diangkat Rama Cruling akhirnya menjadi malapetaka buatnya dimana ia di racun oleh kepala desa. Sebelum meninggal Idayu dan Galeng lah yang merawatnya. Karena di Tuban sedang ada perlombaan mereka berdua menjadi kandidat yang selalu menang dalam 2 kali perlombaan sebelumnya. Dan kepala desa mengajukan mereka. Awalnya menolak namun setelah di ancam akhirnya mereka mengiyakan. Dan akhirnya mereka menjadi pemenangnya kembali dimana Idayu sebagai Penari terbaik dan Galeng menjadi juara gulat. Sebagai juara 3 kali berturut-turut Idayu terkena aturan khusus yaitu harus menjadi selir Adipati. Hal itu membuat Idayu dan Galeng sedih. Namun, sebagai juara mereka diperbolehkan mengajukan permintaan. Dan Idayu meminta ingin menikah dengan Galeng. Adipati murka namun menahan amarahnya karena tahu mereka sedang di sanjung rakyat karena kemenangan itu. Dan akhirnya mereka menikah di Kadipaten Kerajaan sebagai pengantin kerajaan. Tak lama setelah itu Galeng diangkat jadi Syahbandar Muda Tuban. Lalu bagaimana kelanjutan keseruan Galeng memperjuangkan Adipati, bangsa dan negaranya? Baca novel Arus Balik yuk! Unsur Intrinsik Novel Arus Balik Dalam resensi novel Arus Balik terdapat unsur intrinsik yang membangun di dalamnya yaitu 1. Tema Tema yang diangakat dalam novel Arus Balik yaitu tentang perjuangan pemuda biasa untuk Adipati, kerajaan dan bangsanya. 2. Tokoh dan penokohan Wiranggaleng, ia merupakan tokoh utama dalam novel yang memiliki sikap pekerja keras, pemberani, dan juga pintar. Iday, ia merupakan istri dari Wiranggaleng yang cantik dan pandai menari. Rama Cruling, seorang guru pembicara yang kerjanya berpetualang dan berbicara di setiap tempat singgahnya. Adipati Arya Teja Tumenggung Wilwatikta, ia memiliki sifat licik dan ambisius. Adipati Unus, merupakan adipati yang pemberani dan bertanggungjawab. Patih Senapati, tidak memiliki semangat dan penakut. Dan masih banyak lagi yang lainnya 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novelnya. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi, siang dan malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel Arus Balik yaitu di Kadipaten Kerajaan, Desa Ranceg, Tuban, Demak, Malaka dan masih banyak lainnya. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel Arus Balik adalah orang ketiga serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Arus Balik menggunakan gaya bahasa yang sederhana, ringan dan mudah di pahami oleh semua kalangan. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Arus Balik adalah bagaimanapun untuk menjadikan nusantara ini damai adalah dengan persatuan bangsa. Dimana setiap kerajaan bisa bersatu padu untuk melawan musuh yang sebenarnya yaitu penjajah. Unsur Ekstrinsik Novel Arus Balik Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Arus Balik, diantaranya yaitu 1. Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dalam novel Arus Balik ini yaitu ketika Idayu dan Galeng yang merawat Rama Cruling yang tengah sakit karena di racun oleh kepala desa. Mereka merawat dengan setulus hati dan menguburkan jasad Rama Cruling hingga beres. 2. Nilai Moral Sikap saling bunuh membunuh pada saat itu seakan merupakan hal yang lumrah siapa yang kuat dia yang akan menang. Sehingga tidak adanya kemanusiaan yang bisa menjadi kedamaian. Sikap Galeng yang sangat berani dan luar biasa dengan pengabdiannya untuk adipati, bangsa dan negaranya ia kembali menjadi petani di pedalaman Tuban. Kelebihan Novel Arus Balik Memberikan pengetahuan tentang sejarah pada masa awa abad XVI Memberikan semangan nasionalisme Bahasa yang ringan dan mudah dipahami Banyak pesan moral yang terkandung dalam novel Setiap tokoh karakternya kuat terutama tokoh utama. Kekurangan Novel Arus Balik Terlalu panjang hingga mencapai 760 halaman. Bagi yang tidak suka dengan cerita yang terlalu panjang akan merasa jenuh. Ada beberapa kesalahan cetak dan tidak sesuai EYD. Pesan Moral Novel Arus Balik Terakhir dari resensi novel Arus Balik yaitu pesan moral yang terkandung adalah bagaimanapun untuk menjadikan nusantara ini damai adalah dengan persatuan bangsa. Dimana setiap kerajaan bisa bersatu padu untuk melawan musuh yang sebenarnya yaitu penjajah.
Resensi novel para priyayi ini akan memaparkan ulasan mengenai kelebihan dan juga kekurangan dari novel ini secara lengkap. Identitas, sinopsis, intrinsik serta ekstrinsiknya. Pesan moral yang terkandung juga akan kamu ketahui selengkapnya dalam artikel resensi ini. Informasi ini tentunya berguna bagi kamu yang berminat ingin memiliki buku ini. Identitas Novel Para Priyayi Judul NovelPra PriyayiPenulisUmar Kayam Jumlah halaman308 HalamanUkuran buku13×21 cmPenerbitPT Pustaka Utama GrafitiKategoriFiksiTahun Terbit1992Harga novelRp. Novel karya Umar Kayam ini merupakan novel yang sangat lama dimana novel ini diterbitkan pertama kali di tahun 1992. Dan novel ini syarat akan penuh makna sehingga cocok untuk kamu coba baca. Novel yang menceritakan tentang makna Priyayi yang sebenarnya. Yang di contohkan oleh para tokohnya serta mengaitkan dengan kebudayaan Jawa tentang Priyayi. Sinopsis Novel Para Priyayi Novel Para Priyayi ini menceritakan tentang Soedarsono seorang anak dari keluarga buruh tani yang oleh orang tua dan sanak keluarganya. Di harapkan dapat menjadi “Sang Pemula” untuk membangun dinasti keluarga Priyayi kecil. Berkat dorongan Asisten Wedana Ndoro Seten ia bisa sekola dan kemudian menjadi guru desa. Dan dari sinilah ia memasuki dunia elite birokrasi sebagai priyayi pangreh praja. Ketiga anaknya melewati zaman Belanda dan zaman Jepang tumbuh sebagai guru opsir peta dan istrinya asisten Wedana. Cita-cita keluarganya berhasil. Lalu lantas seperti apakah sesungguhnya “priyayi” itu? Status kelas? Pandangan dunia? Atau sekedar gaya hidup? Atau bahkan semuanya? Simak buku ini agar mengetahui Priyayi yang sesungguhnya. Unsur Intrinsik Novel Para Priyayi Dalam resensi novel Para Priyayi ini terdapat unsur intrinsik yang harus kamu ketahui, dan berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Para Priyayi 1. Tema Novel ini mengangkat tema tentang perjuangan Priyayi sejati demi mengayomi keluarga dan rakyat miskin. 2. Tokoh dan Penokohan Berikut ini merupakan tokoh-tokoh yang terdapat dlaam novel Para Priyayi, yaitu diantaranya Lantip, dengan watak tegas, bijaksana dan cerdas. Sastrodarsono, Eyang pembangunan keluarga Priyayi ini digambarkan dengan sosok penuh wibawa, pejuang sejati, kebapaan, dan teguh pendirian. Ngaisah, Eyah Putri yang sangat sabar , keibuan, dan penuh kasih sayang. Noegroho, anak sulung dan seorang tentara Peta Yogya, yang berwatak keras, tegas, dan berwibawa. Hardojo, anak keuda yang menjadi andi dalem Mangkunegaraan di Solo, ia sangat penyabar dan cinta tanah air. Soemini, anak bungsu yang memiliki prinsip hidup yang koko, cerdas dan sangat mengutamakan pendidikan. Harimurti, sosok yang mudah terhasud, seniman yang memiliki citra rasa yang tinggi. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel Para Priyayi ini yaitu menggunakan alur campuran. Dimana di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur flashback. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Para Priyayi saat di tahun-tahun terjadinya G 30 SPKI. Dimana suasana mencekam waktu itu begitu sempurna di ceritakan dalam novel Para Priyayi ini. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu di sebuah tempat di Solo yang bernama Wanagalih, dan Yogyakarta. 6. Sudut Pandang Sudut pandnag yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Namun uniknya tokoh yang ada di dalam cerita seolah-olah bergantian bercerita. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini menggunakan gaya bahasa yang santun dan bahasa jawa yang santai dan tetap halus. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Para Priyayi ini yaitu kita dapat memetik bagaimana sebenarnya serang yang dikatakan “Priyayi” yaitu seorang yang dapat mengayomi keluarga dan rakyat miskin. Memiliki pendirian yang kokoh dan berjuang keras tanpa pamrih. Selalu menjaga nama baik keluarga. “Mikul duwur, Mendem jero” yang artinya menjunjung tinggi nama baik, mengubur dalam aib keluarga. Unsur Ekstrinsik Novel Para Priyayi Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Para Priyayi, yaitu 1. Nilai Pendidikan Nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Para Priyayi ini terlihat dari keluarga Sastrodarsono, Eyang pembangunan keluarga Priyayi ini digambarkan dengan sosok penuh wibawa, pejuang sejati, kebapaan, dan teguh pendirian. Dan semua anaknya disekolahkan dan menjadi orang-orang yang berhasil begitu pula anak-anak angkatnya termasuk Lantip. 2. Nilai Sosial Keluarga Sastrodarsono memiliki hati yang baik dia memperjuangkan saudaranya yang miskin agar tetap bisa bersekolah dengan baik. Sehingga mencerminkan nilai sosial tolong menolong terhadap sesama. Selain itu sikapnya yang lembut dan berwibawa menggambarkan bahwa ia seorang priyayi yang sesungguhnya. Dan pejuang sejati. 3. Nilai Moral Lantip yang tidak mempermasalahkan latar belakangnya dan ia fokus untuk terus menjadi terbaik dan menjunjung tinggi keluarga. Ia merupakan orang yang bekerja keras dan sangat cerdas. Kelebihan Novel Para Priyayi Banyak pesan moral di dalam novel ini Setiap tokoh mencontohkan kebaikan yang patut di contoh Kita bisa memahami arti priyayi yang sebenarnya dari kisah di novel ini Memberikan semangat dan kemauan untuk maju bagi pembaca Kekurangan Novel Para Priyayi Alur yang digunakan campuran hingga bagi yang belum biasa akan merasa terganggu. Penggunaan kata yang kurang efektif Pembagian tokoh yang kurang jelas Pesan Moral Novel Para Priyayi Terakhir dari resensi novel Para Priyayi yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut adalah bagaimana sebenarnya seorang yang dikatakan “Priyayi”. Yaitu seorang yang dapat mengayomi keluarga dan rakyat pendirian yang kokoh dan berjuang keras tanpa pamrih. Selalu menjaga nama baik keluarga. “Mikul duwur, Mendem jero” yang artinya menjunjung tinggi nama baik, mengubur dalam aib keluarga.
resensi novel arus balik